Antara Whatsapp vs Telegram vs Line vs BBM, Pilih Mana?
|  | 
 Jika
 harus memilih antara beberapa layanan instans messenger seperti 
Blackberry Messenger (BBM), Line, Whatsapp atau Telegram, sudah pasti 
saya pilih saya pilih Telegram. Alasannya bukan hanya karena GRATIS dan 
bebas iklan, tapi banyak pertimbangan lain yang sehingga saya lebih 
memilih Telegram. Berikut pembahasannya.
Selain via sms, dunia pesan instan di Indonesia mulai maju sejak Blackberry memperkenalkan BBM pada setiap perangkat yang dijualnya. Punya pin BBM 
seperti hal yang wajib dimiliki setiap orang dan jika tidak mampu beli 
hape BB seperti saya, bisa dipastikan ketinggalan informasi (gosip) yang
 sering disebarkan dalam group BBM. Baru sekitar tahun 2013 BB 
memberikan layanan andalannya di OS Android dan sejak saat itu pula baru
 saya punya pin. Saat ini jumlah kawan saya juga belum begitu banyak, 
siapa sih yang butuh pin saya, yakan? :), dan ketika BBM makin berat di Android, karena iklannya yang berjibun, sayapun memutuskan untuk uninstall BBM dan tidak menggunakannya lagi. Sekarang tinggal WA dan TG yang jadi andalan saya.
Jauh
 sebelum BBM masuk ke Android dan Apple OS, aplikasi layanan seperti 
line, wechat, kakao talk, viber serta whatsapp sudah duluan menghiasi 
dunia smartphone dan tablet. Bahkan saat whatsapp hadir di android, ia 
dianggap sebagai calon BBM killer dan memang hal ini mungkin sudah 
terbukti. Proses registrasinya yang gampang, bebas iklan serta layanan 
gratis (setahun pertama) membuat orang banyak yang tanpa ragu meninstall
 aplikasi ini di gadget miliknya. Setelah setahun masa gratis menggunakan WA habis, saya terpaksa membeli seharga 1 euro per tahun untuk bisa tetap menggunakannya. Di Indonesia kalau gak salah bayarnya sekitar 100 ribu rupiah per tahun. Beberapa tahun kemudian WA di beli sama facebook, dan layanannya dinyatakan free total dan bebas iklan. Mantap jiwa.
Karena memang cukup nyaman menggunakan aplikasi ini, jadinya aplikasi yang beriklan seperti
 line, wechat atau kakao talk, seperti mulai ditinggalkan, walau tidak 
sepenuhnya. Saya sendiri pernah menginstall hampir semua aplikasi 
pengirim pesan yang tersebut diatas, dan kini hanya Whatsapp dan 
Telegram yang tersisa, yang lain sudah saya unisntall karena tidak 
sanggup liat iklan dan notifikasi yang kelewat banyak di BBM, Line, Wechat 
dan sebagainya.
Terus kenapa masih whatsapp? Jujur saja awalnya 
saya sangat suka aplikasi ini, tapi sejak di akuisisi oleh facebook dan 
sudah mulai khawatir dengan data atau privasi informasi yang kita kirim 
lewat Whatsapp, saya mulai berfikir untuk meninggalkan aplikasi ini. 
Tetapi karena sebelumnya saya sudah terlanjut bayar untuk 3 tahun, 
jadinya saya pakai saja hingga jatahnya habis. Belum lagi kawan-kawan di Indonesia umumnya adalah pengguna WA, yang dulunya pakai BBM hijrah ke WA, jadinya saya terpaksa menggunakan aplikasi ini, walaupun bukan favorit.
|  | 
| Tampilan Telegram | 
Yang jadi andalah saya (dan beberapa kawan yang mengerti IT seperti mereka di MIT Indonesia) adalah Telegram. Alasannya bukan  cuma karena gratis, tetapi juga karena 
bebas iklan (dan mereka berjanji untuk selalu bebas iklan), simple, dan 
yang paling penting masalah privasi sangat dijamin. Bahkan kita meng 
enskrip pesan yang kita kirim sehingga tidak banyak yang perlu di 
khawatirkan. Beda dengan aplikasi lain yang bisa saja menyalahgunakan 
data yang kita betikan untuk kepentingan bisnis mereka. Lebih enak lagi aplikasi ini berbasis cloud, jadinya bisa digunakan di beberapa perangkat berbeda, misalnya di android, iphone bahkan di laptop, dengan satu nomor akun yang sama. Berbeda dengan WA yang hanya boleh digunakan pada satu perangkat gadget pada waktu bersamaan. Jadinya untuk komunikasi antar perangkat, Telegram menang telak. Untuk share foto dari smartphone ke laptop misalnya, saya tinggal upload/share foto ke akun sendiri yang ada di smartphone, dan nantinya juga bisa langsung saya lihat di laptop, enak sekali bukan?
Sayangnya
 sampai kini pengguna Telegram di Indonesia masih sangat terbatas, dan 
ini tidak lebih dari karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak 
Telegram sendiri, sangat wajar memang karena mereka membuat aplikasi ini
 bukan untuk kepentingan bisnis semata.  Kalau saja makin banyak yang 
sadar akan kelebihan-kelebihan aplikasi buatan rusia ini, bukan tidak 
mungkin nantinya BBM, whatsapp, line atau aplikaai lainnnya akan tamat 
riwayatnya, digerus oleh aplikasi yang mau menjaga privasi dengan lebih 
baik, dan tentunya gratis dab tanpa iklan, semoga.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Baiklah, kita pake Telegram saja ya
ReplyDeleteBUkan karena Whatsapp di blokir kan?
Deletetelegram lebih nyaman
ReplyDeleteSetuju
DeleteTelegram memang lebih bagus. Saya ikut Odoj laporan ke Telegram. Teman-teman yang jualan pulsa pakenya Telegram juga. Ayo Mada migrasi ke Telegram aja...
ReplyDeleteYa jangan ikut ikutan ,kalau saya masih setia dengan whatsapp saja,yg lain sudah tidak aku pakai.
ReplyDeleteSekarang Telegram jadi alternatif setelah whatsapp di blokir pemerintah :)
DeleteTelegram memang top banget.
ReplyDeleteBisa download YouTube.
Bisa download foto-foto Instagram.
Kita bisa gabung di Supergroup 5000 member dengan nomer hape kita tetap aman.
Join banyak Channel / Supergroup ( saya join sampai 20an Channel / Supergroup) tapi hape tidak yang memory tidak penuh. Tetap ringan dan tidak boros memory.
Setuju, Sangat nyaman pokoknya
DeleteSaya sudah setahun lebih menggunakan telegram, sekarang sudah bisa audio call
ReplyDeleteIni gegara Whatsapp di blokir, banyak yang install telegram :)
DeleteDimana whatsapp di blokir???
ReplyDeleteKapan WA di blokir??
ReplyDelete