Header Ads

Bukan SP, Ini Tindakan Keperawatan pada pasien Delusi atau Waham

Tindakan keperawatan pada delusi adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien yang mengalami delusi, yaitu keyakinan yang salah dan tidak sesuai dengan kenyataan. Delusi atau dalam bahasa Indonesia disebut waham, bisa menjadi gejala dari beberapa gangguan jiwa, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, demensia, atau depresi. Delusi bisa berupa waham paranoid, waham kebesaran, erotomania, waham bizzare, atau waham somatik.

Tindakan keperawatan pada delusi bertujuan untuk mengurangi stres, meningkatkan fungsi sosial, mengatasi masalah perilaku, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Beberapa tindakan keperawatan yang bisa dilakukan adalah:

- Mengamati tingkat kecemasan pasien dan memberikan obat anti-kecemasan sesuai dengan resep dokter. Kecemasan bisa memperburuk delusi dan membuat pasien sulit berpikir rasional. Obat bisa membantu menenangkan pasien dan mengurangi gejala delusi. Perawat harus mengikuti petunjuk dokter dan mengamati efek dan efek samping obat pada pasien.
- Memberikan tindakan keselamatan sesuai dengan kebutuhan untuk melindungi pasien dari kemungkinan bahaya. Delusi bisa membuat pasien bertindak impulsif atau agresif, atau melukai diri sendiri atau orang lain. Perawat harus memastikan bahwa pasien berada di lingkungan yang aman, menghilangkan benda-benda berbahaya, dan mengikat pasien jika perlu. Perawat juga harus menemani pasien dan memberikan dukungan dan pengertian.
- Membangun hubungan terapeutik dengan pasien berdasarkan empati dan kepercayaan. Perawat harus menunjukkan rasa hormat, kasih sayang, dan pengertian kepada pasien dan tidak menilai atau mengkritik mereka karena delusi mereka. Perawat juga harus mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan pasien dan mengakui perasaan dan pengalaman mereka. Perawat tidak boleh berdebat dengan pasien tentang kenyataan delusi mereka, tetapi lebih baik mengakui persepsi mereka dan membantu mereka mengatasinya.
- Memfasilitasi komunikasi dengan memberikan lingkungan yang mendukung. Perawat harus mendorong pasien untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka tentang delusi mereka dan membantu mereka mengidentifikasi pemicu dan pola gejala mereka. Perawat juga harus memberikan informasi yang akurat tentang delusi dan memberi edukasi kepada pasien tentang penyebab dan pilihan pengobatan mereka. Perawat juga harus melibatkan keluarga dan teman pasien dalam proses perawatan dan memberikan mereka bimbingan dan sumber daya.
- Memanfaatkan keterampilan koping pasien dan mengajari pasien untuk menantang atau mengabaikan delusi mereka, jika memungkinkan. Perawat harus membantu pasien menggunakan strategi koping yang sudah ada, seperti distraksi, relaksasi, musik, atau hobi, untuk mengalihkan perhatian mereka dari delusi mereka. Perawat juga bisa mengajari pasien untuk menyanggah atau mengacuhkan delusi mereka dengan berbicara balik kepada mereka atau menggunakan afirmasi positif. Ini bisa membantu mengurangi kekuatan dan pengaruh delusi terhadap perilaku dan emosi pasien.
- Mengintegrasikan terapi berbasis bukti untuk mengurangi delusi, seperti terapi perilaku kognitif atau terapi avatar. Terapi perilaku kognitif (TPK) adalah jenis psikoterapi yang membantu pasien mengubah pikiran dan keyakinan negatif tentang delusi mereka dan mengembangkan cara berpikir yang lebih realistis dan adaptif. Terapi avatar adalah intervensi baru yang menggunakan gambar dan suara yang dihasilkan komputer untuk mewakili delusi pasien dan memungkinkan pasien berinteraksi dengan mereka dalam lingkungan yang terkontrol. Baik TPK maupun terapi avatar telah terbukti dapat mengurangi frekuensi, intensitas, dan distress delusi pada pasien dengan skizofrenia.

Perawat memainkan peran penting dalam merawat pasien dengan delusi. Dengan menerapkan tindakan-tindakan ini, perawat bisa membantu pasien mengelola gejala mereka, meningkatkan fungsi mereka, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Source: Conversation with Bing, 10/31/2023
(1) Delusi dan Halusinasi, Apa Perbedaannya? | Hello Sehat. https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/delusi-dan-halusinasi-apa-bedanya/.
(2) . https://bing.com/search?q=tindakan+keperawatan+pada+delusi.
(3) Delusi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati - HonestDocs. https://www.honestdocs.id/delusi.
(4) Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Ilusi, Delusi, dan Halusinasi. https://www.alodokter.com/sering-dianggap-sama-ini-perbedaan-ilusi-delusi-dan-halusinasi.
(5) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/102/penanganan-halusinasi-dengan-kombinasi-menghardik-dan-aktivitas-terstruktur.
(6) undefined. https://www.researchgate.net/profile/Jek-Amidos/publication/358992470_Penerapan_Asuhan_Keperawatan_Jiwa_Dengan_Gangguan_Proses_Pikir_Waham_Kebesaran_Pendekatan_Strategi_Pelaksanaan_SP_1-4_Studi_Kasus/links/62278d68a39db062db8a5ea0/Penerapan-Asuhan-Keperawatan-Jiwa-Dengan-Gangguan-Proses-Pikir-Waham-Kebesaran-Pendekatan-Strategi-Pelaksanaan-SP-1-4-Studi-Kasus.pdf?origin=publication_detail.

No comments

Powered by Blogger.