Header Ads

Bukan di Usir, Ini Tindakan Keperawatan pada Pasien Halusinasi

Intervensi keperawatan pada halusinasi merupakan tindakan yang dilakukan perawat untuk membantu pasien yang mengalami persepsi sensorik yang tidak berdasarkan kenyataan.  Halusinasi dapat mempengaruhi salah satu dari panca indera, namun yang paling umum adalah pendengaran (mendengar suara atau suara) dan visual (melihat gambar atau benda).  Halusinasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan mental, penyalahgunaan zat, efek samping pengobatan, cedera otak, atau kekurangan sensorik.

 Halusinasi dapat berdampak negatif pada kesejahteraan, fungsi, dan kualitas hidup pasien.  Hal ini dapat menyebabkan kesusahan, kebingungan, ketakutan, kecemasan, depresi, isolasi, dan gangguan penilaian.  Oleh karena itu, perawat perlu memberikan perawatan yang efektif pada pasien halusinasi untuk mengurangi gejala dan meningkatkan hasil akhir.

 Beberapa intervensi keperawatan untuk halusinasi adalah:

 - Pantau tingkat kecemasan pasien dan berikan obat anticemas sesuai petunjuk.  Kecemasan dapat memperburuk halusinasi dan membuatnya lebih sulit untuk diatasi.  Pengobatan dapat membantu mengurangi kecemasan dan menenangkan pasien.  Perawat harus mengikuti resep dokter dan memantau respon pasien dan efek samping terhadap obat.
 - Berikan tindakan keselamatan yang diperlukan untuk melindungi pasien dari potensi bahaya.  Halusinasi dapat membuat pasien bertindak impulsif atau agresif, atau merugikan diri sendiri atau orang lain.  Perawat harus memastikan pasien berada di lingkungan yang aman, menyingkirkan benda berbahaya, dan menahan pasien jika perlu.  Perawat juga harus mendampingi pasien dan memberikan jaminan serta dukungan.
 - Menjalin hubungan terapeutik dengan pasien berdasarkan empati dan kepercayaan.  Perawat harus menunjukkan rasa hormat, kasih sayang, dan pengertian kepada pasien dan menghindari menghakimi atau mengkritik pasien atas halusinasi yang mereka alami.  Perawat juga harus mendengarkan pasien dengan penuh perhatian dan memvalidasi perasaan dan pengalaman mereka.  Perawat tidak boleh berdebat dengan pasien tentang realitas halusinasi yang mereka alami, namun mengakui persepsi mereka dan membantu mereka mengatasinya.
 - Memfasilitasi komunikasi dengan menyediakan lingkungan yang mendukung.  Perawat harus mendorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya tentang halusinasinya dan membantu mereka mengidentifikasi pemicu dan pola gejalanya.  Perawat juga harus memberikan informasi yang akurat tentang halusinasi dan mendidik pasien tentang penyebab dan pilihan pengobatannya.  Perawat juga harus melibatkan keluarga dan teman pasien dalam proses perawatan dan memberi mereka bimbingan dan sumber daya.
 - Manfaatkan keterampilan mengatasi pasien dan ajarkan pasien untuk membalas suara-suara tersebut, jika memungkinkan.  Perawat harus membantu pasien menggunakan strategi koping yang ada, seperti gangguan, relaksasi, musik, atau hobi, untuk mengalihkan perhatian mereka dari halusinasi.  Perawat juga harus mengajari pasien untuk menentang atau mengabaikan suara-suara tersebut dengan membalasnya atau menggunakan afirmasi positif.  Hal ini dapat membantu mengurangi kekuatan dan pengaruh suara terhadap perilaku dan emosi pasien.
 - Menggabungkan terapi berbasis bukti untuk mengurangi halusinasi pendengaran, seperti terapi perilaku kognitif atau terapi avatar.  Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis psikoterapi yang membantu pasien mengubah pikiran dan keyakinan negatif tentang halusinasinya serta mengembangkan cara berpikir yang lebih realistis dan adaptif.  Terapi Avatar adalah intervensi baru yang menggunakan gambar dan suara yang dihasilkan komputer untuk mewakili halusinasi pasien dan memungkinkan pasien berinteraksi dengan halusinasi tersebut dalam suasana terkendali.  Baik CBT maupun terapi avatar telah terbukti mengurangi frekuensi, intensitas, dan tekanan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia.

 Perawat memainkan peran penting dalam merawat pasien dengan halusinasi.  Dengan menerapkan intervensi ini, perawat dapat membantu pasien mengelola gejalanya, meningkatkan fungsinya, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

No comments

Powered by Blogger.