Header Ads

Bukan Pukul Bantal, Ini tindakan Keperawatan pada pasien Agresif Amuk

Tindakan keperawatan pada pasien agresif amuk adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien yang menunjukkan perilaku marah, bermusuhan, dan tidak terkendali yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Pasien agresif amuk bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan jiwa, penyalahgunaan zat, putus obat, konflik interpersonal, atau stimulus lingkungan. Perawat harus dapat mengenali tanda-tanda awal perilaku agresif amuk, seperti mengancam, mengumpat, suara keras, bicara ketus, atau merusak lingkungan. Perawat juga harus dapat melakukan tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi perilaku agresif amuk.

Berikut adalah beberapa tindakan keperawatan yang bisa dilakukan pada pasien agresif amuk:

- Manajemen keselamatan lingkungan. Perawat harus memastikan bahwa lingkungan perawatan aman dan nyaman bagi pasien dan petugas kesehatan. Perawat harus menghilangkan benda-benda berbahaya, seperti pisau, gunting, jarum suntik, atau kabel listrik. Perawat juga harus menyiapkan alat bantu seperti sarung tangan, masker, pelindung mata, atau alat pelindung diri lainnya. Perawat harus mengatur jarak yang aman dengan pasien dan tidak membelakangi atau menyudutkan pasien. Perawat juga harus meminta bantuan dari petugas kesehatan lainnya jika diperlukan.

- Manajemen mood. Perawat harus berusaha menenangkan pasien dengan cara berkomunikasi secara efektif dan empatik. Perawat harus menggunakan nada suara yang lembut, tenang, dan bersahabat. Perawat harus mendengarkan dengan aktif apa yang dikatakan pasien dan mengakui perasaan dan pengalaman mereka. Perawat tidak boleh menyalahkan, menghakimi, atau menantang pasien. Perawat juga harus memberikan informasi yang jelas dan jujur tentang situasi dan rencana perawatan.

- Manajemen pengendalian marah. Perawat harus membantu pasien mengidentifikasi penyebab dan dampak dari perilaku agresif amuk. Perawat harus mengajarkan pasien cara mengenali tanda-tanda fisik dan emosional dari marah, seperti detak jantung meningkat, napas pendek, otot tegang, atau wajah merah. Perawat juga harus mengajarkan pasien cara mengelola marah dengan cara yang sehat dan produktif, seperti menggunakan teknik relaksasi, berpikir positif, berbicara balik kepada suara-suara negatif, atau mencari dukungan sosial.

- Manajemen perilaku. Perawat harus menerapkan prinsip-prinsip modifikasi perilaku untuk mengubah perilaku agresif amuk menjadi perilaku yang lebih adaptif dan sesuai. Perawat harus menetapkan batas-batas yang jelas dan konsisten tentang perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan dari pasien. Perawat juga harus memberikan penguatan positif atau negatif sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan pasien. Penguatan positif adalah memberikan hadiah atau pujian kepada pasien jika mereka menunjukkan perilaku yang baik. Penguatan negatif adalah mengurangi atau menghilangkan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi pasien jika mereka menunjukkan perilaku yang buruk.

No comments

Powered by Blogger.