Header Ads

Saling Berbagi Lewat Asuransi


Saling Berbagi Lewat Asuransi
Saat duduk di bangku sekolah dasar, saya sudah mengenal asuransi. Sebagai anak pegawai negeri, saya terdaftar sebagai peserta asuransi kesehatan yang premi setiap bulannya dipotong dari gaji ayah saya. Dengan kartu asuransi tersebut saya bisa berobat dengan gratis di Puskesmas kampung saya, Seulimum, Aceh Besar. Saya tidak pernah tahu berapa rupiah gaji ayah yang dipotong setiap bulannya dan fasilitas apa saja yang kami peroleh dengan menjadi anggota asuransi kesehatan ini, Yang pasti, ketika saya demam, harus cabut gigi, obat yang saya peroleh di Puskesmas semuanya gratis.

Selesai sarjana “jatah" saya sebagai peserta asuransi ini juga berakhir. Sejak saat itu status saya sama dengan hampir 70% rakyat indonesia yang lain yaitu tidak punya jaminan asuransi kesehatan. Karenanya, saya berusaha sebisa mungkin agar tidak sakit, karena sakit hanya untuk orang yang mampu membayar biaya rumah sakit, begitu kata seorang kawan.

Namun, persepsi saya tentang asuransi berubah total ketika saya mendapatkan kesempatan melanjutkan studi S2 ke Eropa, tepatnya Belanda pada tahun 2007. Sebagai pendatang baru, salah satu syarat untuk mendapatkan izin tinggal sebagai mahasiswa adalah memiliki asuransi kesehatan. Saya sedikit beruntung karena beasiswa yang saya dapatkan juga mencover asuransi kesehatan tiap bulannya. Kalau dihitung-hitung budgetnya lebih setengah juta rupiah per bulan. Sedangkan teman saya yang sedang melanjutkan S3 itu harus membayar sendiri dengan harga yang jauh lebih tinggi. Pasalnya, dia juga ikut memboyong keluarganya ke negeri Belanda.

Karena penasaran dengan sistem asuransi, saya pun mengambil kelas Health Economic. Kelas ini memang membahas seluk-beluk asuransi, sejarah, manfaat, hingga sistem-sistem yang diterapkan di setiap negara. Dari banyak pelajaran yang saya peroleh, beberapa pesan yang sangat penting dan masih saya ingat sampai sekarang adalah:

“Asuransi itu sangat penting bagi kita semua. Dengan asuransi, kita bisa memiliki jaminan disaat kita membutuhakan, tiidak perlu was-was, dan yang paling penting, tidak harus miskin ketika ditimpa kemalangan.”

Asuransi itu banyak sekali jenisnya, mulai asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi sosial, jaminan masa tua, hingga asuransi mobil, rumah, bisnis usaha, dan sebagainya. Malah ada artis seperti Rihanna yang khusus mengasuransikan wajahnya, Jenifer lopez yang mengasuransikan bokongnya, atau pesepak bola terkenal Cristiano Ronaldo yang khusus mengasuransikan kakinya. Dan yang mencengangkan adalah premi asuransi para pesohor ini mencapai milyaran rupiah.

Meskipun asuransi itu banyak jenisnya, tapi ada satu prinsip utama yang dipegang oleh setiap asuransi, yaitu prinsip risk sharing atau “berbagi resiko”. Maksudnya adalah bahwa biaya dari konsekuensi resiko dibagikan diantara sesama peserta asuransi. Dalam asuransi kesehatan misalnya, jika saya membayar premi Rp 100.000 per bulan, dalam setahun berarti saya ikut “menyumbang” sebanyak Rp 1.200.000. Jika dalam tahun itu saya sakit, maka bisa dikatakan saya menggunakan uang yang saya sumbang dalam bentuk premi tadi, tetapi jika tidak, maka uang saya tadi dipakai untuk anggota lain yang sakit dan butuh biaya lebih besar. Dalam bahasa awam, mungkin premi asuransi ini bisa disebut sebagai “subsidi silang” antar anggota sebuah asuransi.

Makin besar premi yang kita bayar, maka biasanya makin baik fasilitas yang kita dapat. Makin besar sebuah perusahaan asuransi, atau makin banyak anggota sebuah jenis asurasi, maka resiko yang dibagi antar anggotanya juga lebih kecil, karena makin banyak premi terkumpul dari para anggota tersebut.

Ketika saya harus memilih sebuah asuransi kesehatan, yang menjadi pertimbangan saya adalah kemudahan dalam pengurusan klaim, banyaknya anggota, pengalaman serta track record perusahaan, dan yang paling penting adalah fasilitas yang diberikan dari asuransi yang saya gabung. Salah satu asuransi yang layak jadi pertimbangan adalah asuransi kesehatan Lippo. Darimana saya mengetahui tentang asuransi kesehatan ini? Dimana lagi kalau bukan di PasarPolis.com


PasarPolis.com merupakan e-commerce pertama di Indonesia yang. berisi layanan informasi, perbandingan dan aplikasi yang menyediakan berbagai produk asuransi di Indonesia. Portal ini dibuat bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi perbandingan asuransi secara cepat, mudah dan aman. Jadi, kita bisa membandingkan beragam asuransi yang ada di situs ini.

Bagi saya, bergabung dengan salah satu asuransi merupakan bentuk perwujudan diri sebagai warga negara Indonesia yang baik karena ikut mengamalkan sila kedua Pancasila, “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Karena dengan premi asuransi yang saya bayar, uang tersebut dapat saya gunakan saat saya memerlukannya. Kalaupun uang premi itu tidak pernah akan saya gunakan, saya yakin perusaahaan asuransi dimana saya bergabung, sudah atau sedang menggunakan uang premi saya tersebut kepada anggota asuransi lain yang sedang membutuhkanya. [] situnis.com

7 comments:

  1. Hebat sekali ya Mbak bisa studi di Belanda. Senang membacanya. sedikit Membuka cakrawala tentang asuransi dan beasiswa. Mungkin travel juga mensyaratkan asuransi ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sebelum travelling ada baiknya kita daftar asuransi dulu.

      Delete
  2. Asuransi sudah jadi hal wajib yang dimiliki oleh setip orang supaya bisa aman dalam segala hal

    ReplyDelete
  3. “Berbagi Resiko” ini nih yang belum tertanam di pemikiran masyarakat kita soal asuransi. Banyakan hanya berpikir hanya sebagai salah satu benefit dari pekerjaan atau hanya beban tambahan.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.