Header Ads

Sisa-sisa Pabrik di Ruhrgebiet - German



Buat orang Jerman, daerah Ruhr punya sejarah panjang yang sumbangsihnya sangat besar untuk kemajuan negara federal ini. Ruhrgebiet, begitu mereka menyebutnya, punya luas lebih dari 200 Km2 dan punya penduduk lebih dari 5 juta orang. Angka penduduk ini naik turun sesuai jamannya, di waktu jaya-jayanya dengan tambang batu bara, penduduk sangat ramai, dan menjadi penopang perekonomian negara ini. Daerah Ruhrgebiet ini termasuk Esses, Dortmund, Mulheim. Saat pabrik-pabrik batu bara ditutup secara massal, penduduk banyak yang pindah ke kota lain seperti Munchen, Berlin, atau yang paling dekat Frankfurt am Main. Yang tinggal hanya pensioner yang sudah tua dan tidak bekerja lagi. Jadi kalau sempat datang ke Jerman dan sedang berada di kawasan NRW, coba lah keluar pago-pagi, pasti banyak ketemu kakek dan nenek yang lagi hunting bunga, entah mau di kasi ke siapa.

Kemarin pagi saat OTW dari Essen ke Dusseldorf, saya mampir sebentar di Mulheim, hanya mutar-mutar disekitara Hbf. Saya lihat cukup ramai kakek dan nenek yang jalan-jalan di pusat kota. Anak-anak atau orang dewasa hampir enggak ada. Anak-anak pasti lagi sekolah, dan orang dewasa lagi kerja. Nah, nenek -nenek ini terlihat sedang "hunting" bunga yang di jual di sepanjang jalan pusat kota tersebut, lupa nama jalannya. Kota ini baru terasa rame pas siang, saat orang keluar dari kantor untuk makan siang, atau pas sorenya, saat mereka pulang dari kantor. Kalau Weekend, sepanjang malam juga rame, anak muda dan orang dewasa tentunya.



Dusseldorf yang sangat Mahal

Nah, cerita tentang Dusseldorf, Meski namanya Dorf yang artinya kampung (mungkin dulunya emang kampung), kota ini termasuk cukup mahal di Jerman, walau kalah mahal dibandingkan Munchen. Kemarin saya beli doner di Dusseldifr harganya 8 Euro, Doner yang paling mahal yang pernah saya makan sejauh ini. Padahal di Berlin, untuk doner yang sama dan dengan rasa yang jauh lebih enak, hargnya hanya 3 - 4 Euro. Tapi karena memang sudah lapar, dan di tempat pameran MEDICA cuma disitu yang ada makanan Halalnya, terpaksa deh saya beli. Enggak percaya, ini saya foto.

Nah, Di daerah Rurhgebiet ini kan sudah tak ada lagi pabrik? jadi gantinya sekarang mereka beralih ke teknologi. Banyak perusahaan yang dulunya hanya menjadikan Essen sebagai tempat tambang batu bara, kini sudah buka kantor disana, misalnya Tyssen-krup, yang dulunya merupakan salah satu perushaan yang memproduksi baja terbesar di dunia. Kemarin sempat keliling di HQ thyssen krupp,, dan banyak dengar cerita menarik tentang perusahaan ini, tapi ceritanya kapan-kapan saja deh.



ALDI Juga berasal dari Essen

Oh iya, Ritel terbesar Jerman, ALDI dulunya juga berasa dari Essen. Aldi ini didirikan oleh Albrech bersaudara, dan nama ALDI sendiri berasal dari nama mereka "Albrech Diskount". Belakangan memang muncul Aldi Sud dan Aldi Nord, itu karena adik abang ini pisah kongsi, dan awal pisah kongsinya lucu juga, satu mau jual rokok di tokonya, satu lagi tidak. Jadi dari pada ribut, keduanya memutuskan untuk psisah kongsi, dan bertahan hingga sekarang. Sayangnya, sekarang kedua-duanya menjual rokok. Albreh bersaudara ini juga  tinggal di Essen, di daerah yang tak seorangpun tahu, karena mereka punya lahan yang sangat luas dan mungkin hanya pak pos saja yang tahu.

Udah, itu saja dulu.

2 comments:

Powered by Blogger.