Header Ads

Jet lag: Gimana Cara Mencegah dan Mengatasinya?

Terbang dengan pesawat
Terbang lama dengan pesawat sebabkan jetlag

Baik, kali ini bukan cerita tentang lagunya Simple Plan yang berjudul jetlag, tapi tentangb pengalaman pribadi mengalami jetlag, trus gimana cara mengatasinya. Sebelumnya udah tahu gak apa itu jetlag? Kalau baca defini di wiki, beginilah maknanya jet lag "medically referred to as desynchronosis and rarely as circadian dysrhythmia, is a physiological condition which results from alterations to the body's circadian rhythms resulting from rapid long-distance trans-meridian (east–west or west–east) travel on high-speed aircraft". Maksudnya adalah perubahan ritme atau kebiasaan tubuh karena kita berpergian jauh dengan kecepatan tinggi, pakai jet. jadinya kalau di tempat asal kita masih pagi dan baru memulai aktivitas, di tempat yang baru kita malah udah malam, waktunya tidur. jadinya ritme tubuh berbeda kan? jelasnya sila disimak pengalaman saya menderita jet lag.



Walau sudah seminggu lebih aku berada di kampung halaman, pola tidurku belum juga teratur. Aku tidak tahu pasti apa aku masih menderita jet lag, atau memang pola tidurku yang sekarang sudah banyak berubah. Jika perkaranya adalah jet lag, biasanya aku hanya butuh waktu sehari untuk bisa beradaptasi dengan tempat yang baru. Cara melawan jet lag kulakukan seperti tips yang umum diberikan, saat tiba di negara tujuan, jika tibanya siang, jangan pernah tidur hingga waktu malam, sedang jika tibanya malam, maka segeralah tidur walau tidak mengantuk, dan mulailah aktivitas esok harinya, mengikuti irama atau pola hidup penduduk setempat.

Suasana di Bandara
Namun, kepulanganku seminggu lalu susah untuk di jelaskan, apakah aku tibanya siang atau malam. Aku mendarat di Bandara Kuala Leuhob (Lumpur-Pen) sekitar jam 3 siang, setelah menempuh perjalanan sekitar 13 jam dalam pesawat, plus transit 4 jam di sebuah negara arab. Nah, setelah sekitar 6 jam transit di negara siti nurhaliza ini, aku menyeberang ke tanah air pada pukul 9 malam waktu setempat dan juga tiba di bandara baru Kualan Namu di Medan (KNO) juga pukul 9 malam, setelah menempuh penerbangan kurang dari 1 jam. Dari bandara aku naim damri ke kota medan sekitar 1 jam, selanjutnya disambung dengan becak sekitar 30 menit menuju ke sebuah terminal bus yang akan membawaku ke Aceh. Bus berangkat sekitar jam 1 malam, sahur di daerah Langsa pukul 4 pagi dan perjalan di lanjutkan dan tiba di sigli sekitar pukul 10 siang. Dari kota kabupaten ini aku harus pindah ke L300, transportasi antar kabupaten dalam provisi yang hanya tersedia saat itu. Menjelang shalat jumat, aku tiba di Rumah kami di Ibukota provisi Aceh, destinasi akhir dari perjalanan 2 hari 2 malam ku dari Berlin, Jerman.

Baca juga tulisan kenalan orang Berlin tentang 10 cara biar jetlagnya cepat pergi: 10 Tips On How To Get Over Jet Lag Fast

Bandara di Brussel
Dari semua transportasi yang kunaiki, mulai dari pesawat super besar Airbus A380-800 saat menempuh perjalanan dari Hamburg ke Dubai, hingga menumpang Becak dari sekitaran gajahmada ke Pangkal Pinang di Medan, hanya di dalam becak saja aku tidak tertidur, selebihnya aku selalu sempat memejamkan mata, walau kadang hanya untuk sementara saja seperti saat menyeberang dari KL ke Medan. Tiba di rumah aku merasa sangat lelah dan langsung tertidur. Baru di sore harinya aku sanggup membuka mata dan menemani sang istri untuk berjalan jalan.

Baca Juga: 7 hal yang saya takutkan saat travelling di Eropa

Beberapa hari kemudian, aku menderita batuk yang mungkin terjadi karena perubahan cuaca, reaksi alergi atau ditularkan sang istri. Tidak jelas penyebabnya, yang pasti kami kompak untuk batuk bersama. Kasihan dengan keadaanku, sang istri menyarakanku untuk minum obat, sesuatu yang kubenci untuk kulakukan. Dia meyakinkan bahwa efek tidurnya hanya sedikit, ia juga memimumnya dan memang kulihat dia juga tidak begitu ngefek sama tidurnya. Awalnya tidak banyak perubahan yang kurasakan, tapi begitu waktu malam, aku langsung tertidur hingga esok pagi. Usai shalat subuh, mataku juga belum bisa diajak kompromi, efek obat masih sangat kuat menyerangku yang memang sangat jarang minum obat . Tidurpun kulanjutkan hingga waktu siang, dan baru setelah zuhur rasa kantuk itu menghilang. Sejak saat itu aku berjanji untuk tidak lagi minum obat yang itu (maaf namanya tidak layak kusebutkan disini, karena memang biasanya orang tidak terlalu ngefek dari obat ini).

Ryan Air, Pesawat Penerbangan Murah di Eropa
Tadi, setelah seharian capai berkunjung ke rumah saudara, tetangga dan ke pemakaman desa untuk berdoa, liburan kulanjutkan dengan pulang ke kampung ke rumah mertua dengan aku menjadi sopirnya. Berangkat dari rumah sebelum zuhur tapi tiba disini hampir menjelang magrib, jauh lebih lama dari biasanya. Setelah makan malam, aku coba tidur tiduran dan tanpa sengaja, akupun terlelap. Baru menjelang jam 12 malam aku terbangun, dan tidak bisa tertidur lagi.

Aku heran, apakah jetlag masih menyerangku? Atau pola tidurku sudah berubah sehingga disaat orang lain sedang berlebaran, aku malah tertidur, dan saat orang semuanya terlelap, aku malah melek, tak tahu harus berbuat apa, selain menulis tulisan yang tidak penting-penting sangat ini.

Tangse, 09.08.13
Saat tak bisa tidur malam

Baca Juga: Sehari di Aceh, ini tempat-tempat yang harus kamu kunjungi

2 comments:

Powered by Blogger.