Header Ads

Baju Koko, Nyaman Dipakai Saat Acara Formal atau Nonformal


Ngomongin tentang pakaian memang enggak ada habis-habisnya. Apalagi bagi mereka yang sangat peduli dengan penampilan. Pakaian menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian mereka. Kalau saya sih, sederhana saja, yang penting nyaman dipakai, menutup aurat, dan murah, hehehe.

Salah satu baju yang menjadi pilihan saya adalah baju koko. Entah itu untuk beribadah, pas lebaran, atau saat bekerja saya suka aja menggunakan baju koko. Bukan agar terlihat seperti ustad-ustad ya, tapi karena bisa masuk kemana aja dan nyaman dipakai, makanya saya memilih baju ini. Selain itu, baju ini juga bisa dipakai untuk acara formal atau non formal. Enggak hanya itu, baju ini menjadi baju khas kaum muslim di Indonesia.

Jika kita lihat lagi dari sejarah, sebenarnya baju koko ini bukanlah baju khas kaum muslim, lho. Baju koko ternyata berasal dari Tionghoa, ia bernama Tui-Khim (Mandarin). Kemudian orang Betawi mengadopsinya menjadi baju Tikim dan akhirnya dikenal dengan baju koko seperti yang saya dan teman-teman kenakan. Enggak mengeherankan jika kita melihat film-film mandarin seperti film kungfu, pakaian yang dikenakan oleh kaum lelakinya mirip dengan baju koko. Pun kalau kita bertemu dengan kokoh-kokoh Tionghoa, pakaian mereka juga mirip dengan baju koko kita kan? Eits, jangan-jangan baju koko ini sebenarnya asal katanya baju kokoh, terus lama-kelamaan menjadi baju koko?

Paling kurang, seminggu sekali saya pasti mengenakan baju koko. Kapan kah itu? Kapan lagi kalau bukan pada hari Jumat. Saya yakin, kebanyakan kaum Adam di Indonesia juga menenakan pakaian yang sama seperti saya. Saat shalat Jumat, hampir semua jamaahnya mengenakan baju koko. Selain sopan, baju koko juga seakan menjadi identitas muslim negeri ini, betul tidak?

Saat kuliah di Jerman beberapa tahun yang lalu, baju koko juga tetap menjadi identitas muslim Indonesia disana. Kalau shalat jumat, saya dan teman-teman dari Indonesia menggunakan koko sebagai pakaian kami. Pun demikian saat lebaran, baju koko menjadi pilihan kami. Karena sering menggunakan koko, istri saya akhirnya membeli banyak persedian baju koko untuk saya.

“Kalau beli online seperti di tokopedia, baju koko harga grosir. Jadi lebih murah,” begitu jelasnya. Sudah hakikat wanita, langsung kalap kalau melihat barang yang harga murah. Hehehe.
“Kan demi suami juga, biar fashionable gitu. Stylist juga,” kilahnya setiap kali saya ingatkan. Walhasil, yang kalah ya suami juga.


Selain baju koko, baju kemeja juga menjadi pilihan saya. Maklum saja, sehari-hari saya berprofesi sebagai dosen, mau enggak mau saya harus mengenakan pakaian formal. Dan kemeja adalah salah satu pakaian formal. Biasanya dipadupadankan dengan celana berbahan kain dan sepatu. Sedangkan untuk sehari-hari, saya lebih suka menggunakan baju berbahan kaos dan celana jeans. Lebih simpel dan enggak ribet.

No comments

Powered by Blogger.