Header Ads

Pengalaman Ngurus Visa Jerman - Schengen di Konsulat Jerman di Medan


Jika biasanya saya ngurus visa Schengen langsung di kedutaan negara yang saya tuju, baik Belanda atau Jerman yang letaknya di Jakarta, kemarin saya coba ngurus di konsul kehormatan kedutaan Jerman yang ada di Medan. Ya, selain di kedutaan langsung, dalam beberapa tahun terakhir kita bisa ngurus visa Jerman plus Schengen di konsul kehormatan yang ada di Medan dan Surabaya.

Visa student ke Jerman
Proses aplikasi visa Schengen sebenarnya cukup mudah, selama syaratnya terpenuhi, kemungkinan di tolaknya kecil, kecuali kita memang pernah punya pengalaman yang tidak baik atau bahkan di black-list ke Eropa. Untuk student malah lebih mudah lagi, yang penting sudah ada tanda terima sementara dari universitas, atau sudah dapat tempat untuk les bahasa, punya uang tabungan sebagai jaminan sekitar 8000 euro, plus udah buka konto (rekening bank) dan punya asuransi di Jerman, maka proses aplikasi biasanya lancar. Apalagi kalau ke Jermannya dapat beasiswa dari DAAD, lebih lancar lagi, bahkan biaya visa bisa digratiskan, enak kan?

Visa Turis ke Jerman dan Negara Schengen 
Untuk kunjungan turis, syaratnya sedikit lebih banyak, karena memang turis kan tujuannya untuk liburan, jadi wajar kalau mereka minta syarat ini itu, karena mereka gak mau kita datang kesana tujuanya liburan, eh malah gak pulang-pulang lagi, seperti banyak terjadi akhir-akhir ini. Nah, untuk turis, selain syarat yang disebutkan diatas, kita juga harus punya bukti reservasi tiket pulang pergi, dan reservasi tiket ke negara-negara yang dituju di Eropa. Tiketnya gak musti dibeli, cukup reservasi saja, kalau nanti udah dapat visanya baru di beli tiketnya. Syarat lain adalah surat keterangan kerja di Indonesia, suratnya bisa ditulis oleh atasan atau bos kita, lengkap dengan stempe perusahaan, dan suratnya bisa dalam bahasa Inggris atau Bahasa Jerman, tapi jangan Bahasa Indonesia. Srayat selanjutnya foto kopi KK, Surat nikah kalau sudah nikah, kalau masih jomblo bisa pakai akte lahir, dan tentunya foto kopi ktp dan paspor. Untuk paspor pastikan masih valid setidaknya 6 bulan dan ada lembar kosong untuk ditempelin visa Jerman. Detil persyaratan Aplikasi visa Jerman dan Schengen di konsul kehormatan Medan bisa dilihat di foto dibawah ini.

Persyaratan Aplikasi Visa Jerman di Konsul Kehormatan

Nah, bagaimana pengalaman saya apply visa Jerman di konsulat kehormatan Medan kemarin? Begini ceritanya.

Karena status keuangan saya sedang pas-pasan, saya memutuskan untuk tidak pakai pesawat dari Aceh ke Medan, melainkan pakai bus. Selain karena sudah lama penasaran dengan bus double decker punya simpati star, yang katanya adalah salah satu bus terbaik di Indonesia, ongkosnya juga sedikit lebih murah, kecuali saya duduk di lantai I yang punya flatbed. Cerita pengalaman naik bus Aceh ini bisa dibaca disini: Naik bus termewah di Aceh, Mewahnya kalahkan Pesawat A380 punya emirates. 

Singkat cerita, bus berangkat dari Banda Aceh pukul 8.30 malam, dan tiba di pol sempati star Medan (jalan gatot subroto kalau gak salah) sekitar jam 9 pagi. Karena bus non-stop, jadinya saya harus isi bahan bakar dulu di warung nasi yang ada di komplek terminal. Selesai makan saya diantar sopir grab car yang sudah duluan dipesan kawan untuk pergi ke konsulat Jerman yang terletak di jalan Abdullah Lubis no. 47. Tiba disana saya melihat sebuah rumah kecil yang di depannya ada bendera Jerman dan bendera uni Eropa. Awalnya saya bingung jalan masuknya, karena pagar satu-satunya terkunci, saat saya berdiri disana, satpam yang awalnya duduk di pos jaga mendekat dan membuka gembok di pintu pagar tersebut. Setelah membuka pagar, satpam meminta saya ke mejanya, katanya untuk pemeriksaan dulu. Sesampai disana, dia bertanya maksud kedatangan saya, dan setelah saya jelaskan kalau saya mau apply visa Jerman, sepertinya dia tidak percaya, mungkin karena penampilan saya yang jauh berbeda dengan aplikan lain, baju kaus seadanya, celana manjat gunung dan tentunya wajah kusam karena belum mandi. Beda jauh dengan aplikan lain yang sangat rapi, seperti orang kantoran atau pergi kondangan. Setelah saya tunjukkan paspor saya, diserta dengan Visa Jerman sebelumnya, dia mulai percaya. Penampilan penting ternyata, bahkan untuk apply visa, hehe.

Setelah diperiksa satpam, ada beberapa dokumen saya yang kurang, seperti fotokopi KTP, fotokopi paspor, surat nikah dan KK. Awalnya dia bilang tidak bisa, tapi saya bilang, biar saya tanya langsung ke konsulatnya, diapun mengalah dan memberikan nomor antrian ke saya.

Setelah sekitar 30 menit menunggu, giliran sayapun tiba, saya menyerahkan dokumen aplikasi ke si mbak didalam, dan setelah diperiksa, dinyatakan banyak yang tidak lengkap. Dia meminta saya untuk melengkapi, dan setelah lengkap baru kembali, saya pastikan bisa kembali hari iu juga, karena gak mungkin saya ke Aceh, dan balik lagi kesana. Selain itu, saya juga harus perbaiki form aplikasi, yang ternyata juga tidak lengkap, di tujuan perjalanan misalnya, awalnya saya tulis untuk “study”, karena saya mau ikut seminar, tapi diminta ganti jadi “formal visit” karena saya dapat undangan formal dari panitianya. Selain itu dia juga minta fotokopi tabungan saya selam 3 bulan terakhir, dan saya bilang saya gak bawa buku tabungan, karena memang saya anggap tidak perlu, secara kunjungan saya ini disponsori sepenuhnya oleh pengundang, termasuk, biaya perjalanan dan penginapan. Setelah surat resmi tersebut saya serahkan, mereka pun mengalah, bahkan bilang “mungkin ini bisa bebas biaya visa, karena undangan resmi, tapi kali ini bayar dulu, karena kami belum yakin bakal bebas atau tidak”. Setelah ke warnet untuk melengkapi dokumen tersebut, saya balik lagi kesana, dan kini antriannya sangat panjang. dari jam 12 saya nunggu, baru dapat giliran jam 2, karena ada group chinese medan yang mau travelling ke Jerman via perusahaan travel, mereka hanya kesana buat cap jari saja, sedangkan hal-hal lain diurus perusahaan travel, enak juga ya jadi orang kaya.

Setelah mereka selesai semua, giliran dokumen saya sekali lagi di cek, dan kali ini barcode aplikasi saya yang gak bisa dibaca, sedangkan dokumn asli tidak saya simpan, baik di email atau di flash disk, langsung saya buang setelah selesai di print biar gak dibaca orang. jadinya agar saya punya barcode, enweder saya aplly lagi, atau dibantu mereka untuk aplikasi lagi, tapi saya harus bayar 10 euro (sekitar 150 rb), saya bilang gakpapa, langsung saja dibuat, karena kalau keluar buat ke warnet bisa lebih lama lagi.

Setelah semuanya selesai, sekarang giliran bayar, dan ternyata uang sayng saya bawa gak cukup. Di website kedutan saya lihat biayanya hanya 60 euro, atau sekitar 900 ribu, jadi saya hanya bawa sekitar Rp 1.300.000 saja, tapi karena ini apply nya di konsul, ada biaya tambahan lagi sebanyk 30 euro, dan biaya kirim dokumen Medan-Jakarta sebanyak 600 ribu. Jadi total yang harus saya bayar adalah 1.560.000 rupiah, dan sialnya gak bisa bayar pakai kartu debit atau kredit “nur bar geld”, alias hanya bisa cash, jadinya saya harus lari ke ATM terdekat untuk ambil uang dan  balik lagi kesana untuk bayar. Setelah terima “quittung” (tanda terima), pengorbanan saya belum berakhir, karena saat saya tanya, berapa lama selesainya mereka bilang “sekitar dua minggu”, dan setelah selesai, saya harus mengambilnya sendiri disana. 

Biaya Urus Visa di Konsul Kehormatan Jerman

Kali ini lagi-lagi saya harus mengeluarkan jurus maut, bahwa saya tinggal di Banda  Aceh dan hanya ke Medan untuk mengurus visa, jadi kalau saya harus balik lagi, saya harus mengeluarkan uang minimal 1 juta untuk tiket pesawat, dan tentunya waktu satu hari untuk kesana. Jadinya saya minta dikirim ke kantor saya saja di Banda Aceh, dan ongkir nya saya bayar langsung didepan, 100 ribu. Si ibu akhirnya mau, dan malah bilang 100 ribu itu kebayakan. Saya bilang gapapa, karena jauh lebih murah dibandingkan harus balik lagi untuk ngambil mungkin bisa saja diwakili sama orang lain, tapi jujur saja saya gak punya saudara yang tinggal di Medan. kalau teman sih ada beberapa, tapi gak mungkin menganggu mereka yang umumnya pekerja atau mahasiswa.

Itu saja pengalaman saya apply visa Jerman dan Schengen di konsul Kehormatan Jerman di Medan. Semoga kedepan peristiwa traumatik seperti ini gak dialami orang lain. Caranya tentu jangan nekat kesana kalau syaratnya tidak dipenuhi. Untuk lebih detilnya, silahkan baca tulisan berikut: Tips aplikasi visa Jerman dan Schengen di Konsulat Medan.

sekian (situnis)

14 comments:

  1. mbak, mau tanya..
    1.apa aplikasi visa ,itin bisa tulis tangan?
    2. apa smua dokumen harus ditranslate ke bhs inggris? misal akte,kk,ktp dsbnya?
    3. tujuan saya dari belanda-jerman-paris-rome, apa harus disertakan bookingan tiket bus atau train ke negara2 tadi?
    mohon bantuannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. semua pertanyaannya ada di postingan, mohon dibaca secara teliti. tq

      Delete
  2. Mba formulirnya dimna ya dapatnya ?

    ReplyDelete
  3. Mba kalo ada surat undangan dari kerabat, harus yang asli kah? Atau bisa yang scan doang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. harusnya ada yg asli ya, mungkin scan juga bisa kali ya, krn dikirim dari jerman kan?

      Delete
  4. Beneran bisa urus visa turis di medan?tanpa harus ke jkt?

    ReplyDelete
    Replies
    1. dulu ya, sejak setelah covid tak tahu bagaimana prosesnya

      Delete

Powered by Blogger.