Header Ads

Om Telolet Om, Bukti Bahagia itu Sederhana

Bus Aceh
Awalnya saya hanya iseng nge-cek trending topiknya twitter, cuma mau ngelihat apa yang lagi heboh atau lagi nge-trend dikalangan social media user di negeri ini. Mungkin saja pak ahok atau pak buni yani yang lagi deperiksa, atau isu-ise lain yang tidak terduga. Banyak sih yang lagi banyak diperbincangkanatau yang paling banyak di tweet, tapi kagetnya ketika tahu kalau salah satunya adalah “om telolet om”. Kapalo, bunyi klakson mobil saja bisa bikin heboh, pikir saya sekilas, dan setelah “menyelam” lebih jauh, ternyata “Om Telolet Om” ini emang sudah mendunia hebohnya. Banyak artis dunia yang bertanya, What is on telolet om? Dan tentunya mereka ikut men tweet kata ini. Nyan keuh awah tanyoe.

Dari sana saya coba liat di youtube, dan ternyata hebohnya om telolet om tidak hanya di media sosial, tapi juga dilapangan. Ada orang yang sengaja keluar kantor sebentar, mungkin waktu rehat buat “main om telolet om”. Caranya juga gampang, mereka nulis “om telolet om” di selembar kertas, dan diangkat ke orang lain yang lewat (atau mungkin kawannya) untuk membunyikan telolet dengan mulutnya. Ada juga yang main om telolet om dan kemudian di upload di youtube, liat saja dibawah ini.




Kalau versi asli juga lebih banyak, ada anak-anak yang berdiri dipinggir jalan sambil angkat karton bertuliskan Om telolet om dan diangkat setiap ada bus yang lewat. Kenapa bus? Karena memang targetnya bus yang punya bunyi klakson yang anek-aneh gitu. Gak percaya? Ini buktinya.



Yang lebih real, pastinya sekelompok anak muda yang juga berdiri disamping jalan dan meminta setiap bus yang lewat untuk membuyikan klakson telolet nya. Ini buktinya.



Buat yang penasaran sama arti telolet, ini penjelasannya:

Mm: panggilan buat sopir bus, atau siapapun yang lagi bawa bus
Telolet: “bunyiin telolet dong” atau “bunyiin klakson dong”, kalau ini juga bukti kalau dalam bahasa indonesia, kata benda bisa berubah menjadi kata kerja (perintah) tanpa peribahan susunan kata sama sekali.

Melihat orang-orang yang angkat karton setiap bus lewat, dan betapa girangnya mereka dengan bunyi telolet dari bus, sambil jingkrak-jingkrat, jadi bukti kalau selera humor orang indonesia itu beda, bunyi klakson bus saja bisa bikin senang. Ini juga bukti kalau bahagia itu sangat sederhana, tidak muluk-muluk atau complicated, tidak harus mengeluarkan uang banyak, tidak harus wara-wiri kesana kemari, cukup berdiri dipinggir jalan dan menunggu bus lewat, mendengarkan bunyi klakson, itu saja.

Tapi ini mungkin juga mereka sudah bosan dengan tayangan yang mencoba menghibur di TV, sudah pengap berita penuh dengki di TV, atau sudah illfeel dengan berita politik buatan yang tak ada henti-hentinya.

Semoga setelah ini tidak ada lagi dangdut aji mumpung dengan judul om telolet om, dengan penyanyi suara pas pasan dan modal jual aurat saja, atau sinetron dengan judul om telolet om, dengan kisah seorang supir bus miskin yang jatuh cinta dengan seorang anak kaya raya yang ia jumpai saat menumpang busnya, plus drama-drama kehidupan yang terlalu dipaksakan antara kedua orang ini. Semoga!


Terima kasih atas Telolet-nya om, karena telolet dari om bikin kami bahagia!

No comments

Powered by Blogger.